Posted by : Unknown
Sunday, October 16, 2016
Bila Kakiku Terperosok, Aku Menyebut Namanya
(Syair gubahan Layla untuk Qays)
Bila kakiku terperosok, aku menyebut namanya
Aku bermimpi dalam tidurku hidup bersama dia
Apabila disebut nama Qays
Hatiku seperti sirna ditelan namanya
Demi Allah, hampir saja aku gila karena memikirkannya
Dadaku sesak karena rindu
Kaumku mengancam
Jika Qays tidak berhenti menyebut namaku
Maka darahnya akan tumpah membasahi bumi
Bunuhlah aku dan biarkan Qays
Setelah nyawaku melayang, janganlah kalian hina ia
Cukup apa yang ia derita karena cinta
Mungkin ia akan menuduhku tidak setia dengan janji
Dan aku tidak mampu mencegahnya
Kucampur tinta dengan airmataku
Untuk menulis surat padanya
Inilah saat perpisahan bagi orang
Yang akan kukurbankan jiwaku untuknya
Aku khawatir jika ajalku tiba
Tak dapat memandang wajahnya
(Bab VI, hlm. 71-72, inilah syair dari Layla setelah Ishaq menyakini cinta Layla kepada Qays: “Adakah anda bisa membacakan syair untuknya?” Ishaq, lelaki itu, kemudian berjanji akan menyampaikannya kepada Qays).