Posted by : Unknown
Saturday, October 15, 2016
Berikut ini adalah syair yang digubah dalam petikan perkataan Gus Miek seorang tokoh sentral dari Jawa timur yang sangat Kharismatik sehingga kewalian beliau menyebar keseluruh penjuru Nusantara.
"Tidak ada hari esok
Yang tidak dimulai dengan puasa"
Demikianlah gus miek berkata
Diatas selembar daun
Yang tidak dimulai dengan puasa"
Demikianlah gus miek berkata
Diatas selembar daun
Seseorang bersujud bagai lebah
Menyerap atau terserap oleh semesta cinta
Dan cerita itu pun menjadi nyata
Dimata kita dan berprasangka baik
Menyerap atau terserap oleh semesta cinta
Dan cerita itu pun menjadi nyata
Dimata kita dan berprasangka baik
Sungguh batas antara neraka dan surga
Cuma setitian rambut dibelah tujuh
Tetapi jarak antara aku dan dia mungkin saja
Dipisahkan oleh jendela
Cuma setitian rambut dibelah tujuh
Tetapi jarak antara aku dan dia mungkin saja
Dipisahkan oleh jendela
Yang ditandai sebagai hati
Ternyata aku keluar masuk lewat jendela itu
Bagaimana mungkin aku akan leluasa
Meloncati jendela itu jika tumbun perutku.??
Ternyata aku keluar masuk lewat jendela itu
Bagaimana mungkin aku akan leluasa
Meloncati jendela itu jika tumbun perutku.??
Maka jika malam kekasih menunggu mata
Agar hidup tidak kuntuk abadi
Maka jika siang kau kosongkan lambung
Agar hidup tidak limbung
Agar hidup tidak kuntuk abadi
Maka jika siang kau kosongkan lambung
Agar hidup tidak limbung
Tidak ada hari esok
Yang tidak dimulai dengan puasa
Demikianlah gus miek cerita
Diatas selembar daun, sujud pun fana
Yang tidak dimulai dengan puasa
Demikianlah gus miek cerita
Diatas selembar daun, sujud pun fana
Sehingga dunia tetaplah berjaga dari bencana ðŸ˜